Manusia, makhluk Tuhan termulia di muka bumi ini, diciptakan dari sepasang insan yang saling Cinta. Lahir dengan tangis yang menandakan bahwa hidup penuh dengan perjuangan, banyak onak dan duri…
Pernahkah kita sadari kehidupan ini merupakan anugerah yang terbesar yang Allah
berikan kepada kita ?. Bisa kuliah, bekerja, dan berkumpul dengan teman teman,
berbagi cerita, tawa dan canda serta derita yang mewarnai kehidupan ini …
Pernahkah kita bertanya, untuk apa kita hidup di muka bumi ini ? …pernahkah
kita merasa punya arti dan berarti bagi orang lain, merasa dibutuhkan,
setidak tidaknya bagi orang orang yang dekat dalam kehidupan kita ?
Pernahkah kita sadari, kita bisa bertahan hidup sampai detik ini tak lain
karena Cinta, Cinta dari Allah Swt. Kita akan lebih sadar jika jauh dari
Orangtua. Manakala orang orang yang kita cintai meninggalkan kita. Manakala
kita sunyi tak berteman. Manakala kita merasa hampa dalam kehidupan. Tak
satupun yang abadi kecuali Cinta Allah pada kita, hamba hamba_Nya. Tidakkah
kita rindu untuk selalu berada di dekat_Nya ?
(Rasulullah Saw, beliau selalu rindu untuk bertemu Allah Swt, mendengar suara
Azan yang di “Senandungkan Bilal. “Shalat, adalah kesenangan hidupku”. Kata
Beliau (Hamba terkasih Allah Swt).
Sekarang wahai saudaraku, hamba hamba yang dianugerahi iman dan Islam.Siapkan
hari harimu, isi dengan hal hal yang berguna dan bermanfaat baik bagi
temanmu,masyarakat luas, bangsa dan negara. Apalagi semata mata hanya untuk
mencari Ridha Allah Swt, semua itu sebagai tanda Cinta dan rasa syukur kita,
yang telah diberikan_Nya anugerah yang begitu banyak.
Waktu semakin cepat, apabila kita tidak memanfaatkannya dengan hal hal yang
berguna, kita akan tergilas masa . Berjanjilah untuk jadi yang lebih baik
dari sekarang. Dan terbaik di hadapan_Nya.
Karena Cintamu, tidakkah seseorang itu senantiasa ingin tampak baik saat
bertemu kekasihnya ??? . Jadikan Allah ?Kekasih Sejati? dalam hidupmu.
Kemana Akan Dicari Gantinya???
Yaa ikhwany wa akhwaty tercinta rahimakumullah…Tahukah engkau apakah “mutiara
yang terindah” yang diberikan Allah Swt kepadamu??? Itulah “kesucian”…
Kita dilahirkan dalam keadaan suci bersih, bagai selembar kertas putih tak
bernoda, dan dengan sayangnya Alah Swt berkata:
Fitratallaahillatii fatarannaasa alaihaa.(Tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. (QS. Ar Rum 30:30)
Wahai hamba hamba terkasih Allah Swt..(QS. Al Maidah 5:54).
Sang Maha pencipta kita berpesan:
Laa taqrabuz zinaa innahuu kaana faahisyah, wasaa a sabiilaa.Janganlah kamu
mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang
sangat buruk. (QS. Bani Israil 17:32)
Dan Nabiyallah, yang sangat menyayangi dan mencintai kita (QS. At Taubah
9:128)berkata :
Bani Adam (manusia) tidak dapat menghindar dari perbuatan (yang
menghantarkannya kepada) zina, yang pasti akan menimpanya, yaitu zina mata
adalah dengan melihat, zina telinga adalah dengan mendengar, zina lidah adalah
dengan ucapan, zina tangan adalah dengan bertindak kasar, zina kaki adalah
dengan berjalan. (Dalam hal ini), hati lah yang punya hajat dan cenderung
(kepada perbuatan perbuatan tersebut), dan farji (kelamin) yang menerima atau
menolaknya.
Tidakkah takut diri kita ???
Sungguh seluruh anggota anggota tubuh ini akan ditanya satu satu apa yang
telah dilakukannya, dan sesungguhnya pada hari itu kelak mereka pandai
berkata kata. Sehingga kita termangu tak berdaya dibuatnya.
Al yauma nakhtimu alaa afwaa hihim, watukallimunaa aydiihim, watasyhadu
arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun.Pada hari ini Kami tutup mulut mulut mereka,
dan berkata kepada Kami tangan tangan mereka dan memberikan kesaksian kaki kaki
mereka terhadap apa yang mereka usahakan (dahulu).(QS. Yaasiin 36:65)
Waqaaluu lijuluudihim lima syahid tum alainaa. Qaaluu an taqanallaahul lazii
an taqa kulla syai in, wahuwa khalaqakum awwalu marrah, wailaihi turja uun.
Dan mereka berkata kepada kulit kulit mereka :”Mengapa kamu menjadi saksi atas
kami?” kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai
berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama, dan
kepada_Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Fushshilat 41:21)
Wamaa kun tum tastatiruuna an yasyhada alaikum sam ukum walaa absaarukum,
walaa juluudukum walaakin zanan tum annallaaha laa yalamu kasiiran mimmaa
tamaluun.Dan tidaklah kamu dapat bersembunyi dari persaksian pendengaranmu,
penglihatanmu dan kulit kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwasanya
Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. (QS. Fushshilat
41:22).
Dunia ini telah sangat sarat dengan keduniawiannya, sungguh jika kita tiada
hati hati menyikapinya, mudah saja kita jatuh dalam arti kehilangan fitrah
sebagaimana mestinya…
Karena itu, Ku mohon padamu…(kita semua…) Tolong dijaga “mutiara
terindahmu” wahai akhi…, Tolong dijaga “mutiara terindahmu” duhai ukhty…,
Jangan nodai dia
Demi Allah, sungguh diri kita sendiri yang akan histeris jikamendapati
kesucian itu hilang, terbang bagai angin… Kemana Akan Dicari Gantinya???…
Tak merasa perihkah kita? (jika kita dapati jasad yang mulanya jijik, dan
dimuliakan_Nya, kemudian kita kotori kembali???) Tidakkah kita sadari siapa
kita ini sebenarnya dan dari apa asal kita ?
Huwal lazii khalaqakum min turaabin, summa min nutfatin, summa min alaqatin,
summa yukhrijukum tiflan, summa litablughuu asyuddakum, summa litakuunuu
syuyuukhaan, wamin kum man yutawaffaa min qablu, walitablughuu
ajalaan musamman, wala allaqum taqiluun.Dialah yang menciptakan kamu dari
tanah kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian
Dia mengeluarkan kamu sebagai anak kecil, kemudian dibiarkan hidup supaya kamu
sampai pada masa dewasa, kemudian (dibiarkan) hidup supaya kamu menjadi tua.
Dan diantara kamu ada orang yang diwafatkan sebelum itu, dan kamu dibiarkan
hidup supaya kamu sampai pada waktu yang telah ditentukan, dan supaya kamu
mengerti. (QS. Al Mu?min 40:67).
Jika mutiara berharga itu telah sirna… Mampukah lagi diri ini menatap dunia?,
Mampukah lagi kita berdiri, bangkit dan bangun membawa “jiwa dan raga” yang
telah berganti tak ubahnya najis yang ditakuti semua insan dunia ini???
Nun disekitar kita…, sekarang, kemarin dan jaman dahulu kala, masih ada saja
yang “khilaf akan dirinya”. Sungguh sangat disayang, seribu kali sayang.
Tidakkah terbayang murkanya Allah akan perbuatan tersebut???.
Azzaaniyatu wazzaanii fajliduu kulla waahidin minhumaa mi ata jaldah,walaa
takhuzkum bihimaa rafatun fii diinillaahi in kun tum tuminuuna billaahi
walyaumil aakhir, walyasyhad azaabahumaa thaa ifatum minal muminiin.
Perempuan yang berzina dan laki laki yang berzina, maka deralah tiap tiap
seorang dari keduanya seratus (kali) dera, dan janganlah belas kasihankepada
keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada
Allah dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman keduanya itu
disaksikan oleh segolongan orang orang yang beriman. (QS. An Nur 24:2)
Dan Rasulullah berkata tegas :
Dari Ubadah bin Shamid r.a., katanya Rasulullah Saw bersabda :”Laksanakanlah
hukumku Laksanakanlah hukumku Sesungguhnya Allah telah menetapkan hukum bagi
mereka yang berzina. Apabila bujang dan gadis (sama sama belum kawin),
hukumannya dera 100 kali dan penjara satu tahun. Apabila janda dan duda
(sama sama sudah kawin) yang berzina, hukumannyadera seratus kali dan rajam
sampai mati.
Tetapi tidaklah di negeri dan bangsa ini (Indonesia). Yang kita dapati bukanlah
“pelaksanaan Hukuman Allah yang sedemikian tegas dan jelas itu”. Padahal umat
islamnya sendiri mengaku mencintai Tuhan dan Nabinya. Jadi, mana bukti cintamu
???:
Suuratun an zalnaahaa wafaradnaahaa wa anzalnaa fiihaa aayaatin bayyinaatin la
allakum tazakkaruun. Ini adalah suatu surat yang Kami turunkan dan Kami
wajibkan (menjalankan hukum hukum yang ada didalamnya), dan Kami turunkan
didalamnya ayat ayat yang jelas, supaya kamu memperhatikan. (QS. An Nur 24:1)
Dengan gampangnya diantara kita menikahkan saja mereka mereka yang berzina, dan
hamil, Untuk menutupi aib yang diperbuatnya. astafirughlaahul aziim. (Ya
Allah..apakah jasad itu tiada punya rasa malu?, apakah batinnya tidak
menjerit?) padahal keduanya mengaku beriman kepada_MU dan Rasul_MU.
Sungguh tidak akan pernah terjadi perkawinan tersebut (dengan kata lain)
tidaklah syah.
Sebagaimana firman_Nya:Laa tazimuu uqdatan nikaahi hattaa yablughal kitaabu
ajalah.Janganlah kamu bertetap hati untuk berakad nikah, sebelum habis masa
iddahnya. (QS. Al Baqarah 2:235)
Uu laatul ahmaali ajaluhunna an yadana hamlahunna. Wanita yang mengandung,
masa iddahnya ialah setelah melahirkan kandungannya. (QS. At Thalaq 65:4)
Sebagai renungan pada diri kita, di zaman Rasulullah ketika itu betapa sangat
mengerikan pelaksanaan hukuman zina. Padahal sang kekasih Allah itu sangat
penyayang dan pengasih orangnya. Beliau sendiri hampir tak percaya ada umatnya
yang masih bisa berbuat nista sedemikian rupa.
Dari Sulaiman bin Buraidah r.a., dari bapaknya, katanya: “Pada suatu ketika,
Maiz bin Malik datang kepada Nabi Saw, lalu dia berkata kepada beliau, “Ya
Rasulullah Sucikanlah aku ” Jawab Rasulullah Saw, “Amboi, kasihan Pulanglah,
minta ampun kepada Allah dan tobatlah kepada_Nya.” Maiz pergi, tetapi belum
begitu jauh dia kembali lagi seraya berkata,”Ya Rasulullah Sucikanlah aku ”
Jawab Rasulullah Saw, “Amboi, kasihan Pulanglah, minta ampun kepada Allah dan
tobatlah kepada_Nya ” Dan hal itu berulang sampai 4 kali. Pada kali yang
keempat Rasulullah Saw bertanya, “Dari hal apakah engkau harus kusucikan?”
Jawab Maiz, “Dari dosa berzina.” Rasulullah Saw bertanya kepada para sahabat
yang ada di sekitarnya ketika itu, “Apakah si Ma?iz ini mengidap penyakit
gila?” Jawab para sahabat, “Tidak, ya Rasulullah Dia tidak gila ” Tanya Nabi
Saw berikutnya, “Apakah dia baru habis minum khamar?” Seorang sahabat berdiri,
lalu membaui Maiz, tetapi tidak mencium bau khamar di mulut Maiz. Maka
bertanya Rasulullah Saw, kepatuk mereka semua.”
Dari Imran bin Hushain r.a., katanya: “Seorang perempuan dari suku Juhainah
datang menghadap kepada Nabi Saw. Padahal dia sedang hamil akibat melakukan
zina. Lalu katanya, “Ya, Nabiyallah Aku telah melanggar hukum; maka
tegakkanlah hukum itu atas diriku ” Karena itu Rasulullah Saw memanggil wali
perempuan itu, lalu beliau bersabda kepadanya, “Rawatlahperempuan ini
sebaik baiknya. Apabila dia telah melahirkan (dan kondisinya telah baik serta
anaknya ada yang menyusukan/merawat) bawalah dia ke hadapanku ” Perintah Nabi
Saw itu dijalankan oleh walinya sesuai dengan yang diperintahkan beliau.
Setelah perempuan itu melahirkan, maka dia dihadapkan kepada Rasulullah Saw.
Lalu pakaiannya dieratkan (supaya auratnya jangan terbuka ketika pelaksanaan
hukuman). Kemudian Nabi Saw memerintahkan supaya dia dihukum rajam, lalu ia
dirajam. Setelah dia tewas, Nabi Saw melakukan shalat jenazah baginya. Maka
bertanya Umar kepada beliau, “Perlukah dia dishalatkan, ya Nabiyallah?
Bukankah dia berzina?” Jawab beliau, “Dia telah Dan jikalau setelah pelaksanaan
hukuman tersebut, Allah Swt (Sang Maha Penerima Tobat, Sang Maha Pengampun dan
Maha Penyayang terhadap hamba hamba_Nya) masih mengizinkan si pezina dan
pasangan zinanya hidup)…
Diberikannya keputusan yang sangat adil..Yach… Dialah hakim yang
Seadil adilnya..
Azzaanii laa yan kihu illaa zaaniyatan au musyrikah, wazzaaniyatu
laayan kihuhaa illaa zaanin au musyrik, wahurrima zaalika alal
muminiin.Laki laki yang berzina tidak akan mengawini melainkan dengan
perempuan yang berzina atau perempuan musyrik. Dan perempuan yang berzina tidak
akan mengawininya melainkan dengan laki laki yang berzina atau laki laki
musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang orang mukmin. (QS. An Nur
24:3)
Namun bisakah ?hukum Allah yang telah jelas dan tegas itu dijalankan?? Jika
tidak, kenapa diantara kita masih saja bisa menatap dunia dengan segala
kenistaan yang kita perbuat, kenapa kita tega menzalimi diri kita
sendiri???Kenapa bisa???
Karena itu…sayangilah dirimu wahai sahabatku…, Karena sungguh Dimana
jiwa ini berada dalam genggaman_NYA. Kita tak punya apa apa atas diri kita, …
Sungguh kita ini binasa dan akan sirna bagai fatamorgana… Apa yang ada
pada kita, hanyalah titipan… Semua akan diminta_NYA kembali… Karena itu,
sungguh tak pantas diri kita berbuat “keburukan” walau hanya setitik embun yang
kita kira akan lesap, kering terkena sinar matahari…
Allah sangat mencintai kita…, bisakah kita mencintai_Nya???Mencintai_Nya
dengan menjaga baik baik jasad yang satu satunya ini. Dan Rasul sangat
menyayangi kita, jangan biarkan matanya mengabut dan berlinang?Cinta perlu
pengorbanan wahai hamba terkasih Allah… Engkau hanya dimintanya menjaga
dirimu…, bersyukurlah…
Waka ayyin min qaryatin atat an amri rabbihaa warusulihii fahaa sabnaa haa
hisaaban syadiidaa, wa azzabnaahaa azaban nukraan. Berapa banyak dari
(penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhannya dan rasul rasul_Nya, maka
Kami perhitungkan dengan perhitungan yang keras, dan Kami mengazabnya dengan
azab yang mengerikan. (QS. At Thalaq 65:8)

========================================
Pengirim : Conan
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *