Suatu ketika seorang teman berkunjung ke tempat saya membawa beberapa lembar foto. Disodorkannya ke saya dan saya diminta untuk melihatnya.
Busyetttt …. lembaran lembaran foto tersebut ternyata adalah berisi kepolosan tubuh seorang wanita tanpa selembar benangpun menutupi tubuhnya yang sexy.
Meskipun foto itu tergolong foto Nude Art, tapi tetep saja … obyek yang di eksploitasi adalah tubuh wanita. Dan hebatnya lagi, modelnya lebih dari satu orang.
Gila, habis berapa juta loe ? tanya saya dengan nada serius namun tidak ada rasa kaget dalam diri saya, karena temen saya itu dari keluarga borjuis. “Percaya gak? gue gak keluar duit gede … cuman modal teh botol aja .. yah sambil makan di pinggir jalan lah”.
GILA … justru jawaban itulah yang bikin saya kaget. Menjual harga diri hanya seharga teh botol ???
Sempat saya berpikiran, ah … ngaco, murah banget … atau paling nggak itu model adalah perek perek kelas bawah. Tapi saya lihat lagi foto foto itu, dan pikiran saya berubah … ah, gak mungkin kalo perek kelas bawah, cewek secantik ini mau jadi high class call girl pun laku keras, mana selain cantik, lekuk tubuhnya sungguh aduhai.
Setelah ngobrol cukup lama, terungkap bahwa sebenarnya model itu adalah kenalan baik dia dan sudah kenal lumayan lama.
Satu hal yang menambah keterkejutan saya, ternyata model itu senang senang aja di eksploitasi. Seolah model itu bangga dengan anugrah keindahan dan kemulusan tubuhnya yang ditunjang dengan wajah cantiknya. Seolah yang ada di pikiran dia adalah .. Its my body …. and Im proud of that. GILA
Untuk diketahui, bahwa model yang disebut diatas berasal dari keluarga berada. Hal ini membuktikan bahwa alasan utama karena faktor ekonomi adalah tidak sepenuhnya benar. Mayoritas mungkin, tapi tidak mutlak.
Percaya nggak percaya, suka nggak suka … semua itu ada di sekitar kita.
Semuanya kembali kepada kita masing masing, dan bagaiman kita mensikapinya ……
_DaruDoanK_
========================================
Pengirim : _DaruDoanK_
========================================