Ada seorang gadis yang lumayan manis. Dia sahabatku waktu di Gombong. Dia datang bersama seorang cowo, dan aku yakin itu pacarnya. Cowo itu kelihatan begitu memperlakukan gadis itu lebih dari sekedar manja. Aku yakin cowo itu menganggap gadis itu kekasihnya waktu aku tanya. Di hari lain gadis itu bilang kalau dia hanyalah sahabat biasa. aku tak habis mengerti. Kebetulan mainnya Alya ketempatku membuat gundah seorang sahabatku. Rangga naksir abis sama Alya. Rangga bilang suka sekali dan buat seriusan katanya. Memang gadis itu mengundang desiran angin panas di sekeliling bodynya. Kata kata yang terlontar membikin bulu kuduk merinding mendengarnya. Senyum yang suka di sunggingkan seakan mengguncang dunia. Sikap manja dia mungkin yang membuat sahabatku rangga suka padanya. Aku hanya kasih suport untuk mendekatinya lebih dari seorang teman. Tapi rasa cintamu jangan terlalu di kekang padanya, aku hanya berkata begitu. Aku tahu karakter gadis itu yang boleh di bilang supel. Rangga dengan hati yang aku lihat sedang mekar bilang mengerti.
Singkat kata Rangga mengucap cinta tulusnya pada Alya. Gilanya waktu itu Alya langsung menerima tanpa pikir panjang. Rangga dengan senyum kemenangan terlihat bahagia. Tapi bagiku ada suatu pertanyaan, bagaimana dengan cowo yang aku tahu namanya Aldi itu..? Aku yakin dia ada apa apa dengan Alya. Kalau tidak ngapain juga dia mau melakukan apa saja yang di kehendaki Alya. Akan ada cerita yang baru nantinya, aku berfikir dalam angan yang aku anggap biasa. Rangga mau masuk dalam kehidupan alya kerena alya sudah berani bersumpah demi Alloh kalau dia tak ada hubungan apa apa dengan aldi. Nah di situlah Rangga semakin positif serius ke Alya. Alya di pandang oleh rangga sedang tak ada yang punya. Waktu berjalan. Aldi telpon ke aku menanyakan keberadaan alya. Rupanya sejak peristiwa itu antara alya dan aldi tak pernah bertemu.Aku pada Aldi bilang tak tahu.Karena pesan alya tak ingin aku memberi tahu keberadaannya. Memang benar dugaanku kalau alya dan aldi ada ikatan cinta. Tapi kenapa alya menerima rangga sahabatku..? atau aldi aku aku saja dan alya tak cinta padanya..?itulah kesalahan alya pertama yang aku lihat. Aku lihat alya dan rangga semakin akrab aja. Aku sungguh merasa bahagia melihat mereka berdua bisa menikmati masa masa asmara yang terlihat baru. Pertemuan yang penuh rindu sempat aku saksikan. Semoga semua itu menjadi perjalanan cinta yang berpanjangan.
Aldi telpon lagi ke aku. Lagi lagi dia tanya keberadaan alya. Dan aldi sudah curiga kalau alya itu ada pria lain. Aku terkejut dengan katanya. Aku jujur kalau alya sudah jadian dengan rangga. Aldi marah marah mendengar ceritaku. Aku bingung kenapa jadi begini. Aldi menganggap alya pacar dia, tapi alya menganggap aldi sobat biasa, mana yang benar…?. Rangga sempat bingung dengar ceritaku tentang masalah itu. Rangga tetap menyalahkan alya. Kalau alya jujur kalau sudah ada pria di hatinya, rangga tidak akan masuk dalam kehidupannya. Rangga aku lihat udah dewasa, hingga dia tahu dan mengerti tentang masalah itu. Dia berusaha keras untuk mencari solusinya.
Rangga berangkat kerja. Baru saja rangga keluar alya telpon mencari dia. Tapi aku bilang kalau rangga baru keluar. Alya mengurungkan niatnya untuk menutup telpon hanya kerena tersirat di benaknya tentang aldi. Kerena alya sempat tanya aldi telpon apa tidak, aku jawab iya tentunya. Aku ceritakan tentang aldi yang marah marah itu. ” apa…. , kamu bilang kalau aku udah jadian ama rangga…??? ” kata alya gusar penuh amarah. ” eh dengerin dulu alya”, dia udah menduga kalau kamu sedang ama rangga, dan aku ceritakan semuanya”, jawabku pelan tapi hatiku sebenarnya dongkol juga. Aku hampir marah pada Alya. ” eh luh apa~an seh pakai cerita ke dia segala… , aku belum mau aldi tahu hubunganku ama rangga,” nada alya meninggi dan seakan menaruh geram di dadanya. ” alya, bukankah waktu itu kamu bilang, kalau kamu itu tak ada hubungan bathin ama dia…,? tapi kenapa kamu menerima rangga kalau kamu mencintai aldi sebelum kedatangan rangga..?” aku memberi pertanyaan yang membikin pusing alya.
” udah deh, aku benci semuanya… ” pekik dia di balik gagang telpon. ” Bleetaakkkk”, gagang telpon di tutupnya dengan kasar. Aku cuman mendesah, ternyata aku juga makan getahnya juga, bukan nangkanya. Sungguh cewe itu bikin pusing.
Aku ceritakan kejadian semua itu ke rangga. Rangga sempat marah juga, tapi aku redam dengan kata kata sebagai seorang sahabat. ” aku kasihan ke kamu taro”, katanya seperti tak enak. ” sudahlah, jangan terlalu di bikin masalah”, jawabku singkat. Aku suruh rangga untuk menyelesaikan masalahnya dengan alya. Apalagi aldi benar benar suka pada alya juga. Dia bilang kalau hidup mati dia hanya untuk alya waktu itu ke aku lewat telpon. Tapi alya tak melirikpun sekarang janji dia mungkin waktu masih bersama aldi. Aldi sudah menganggap alya adalah bagian dari hidupnya dan keluarganya. Tapi kenapa alya masih bisa mencuri ketampanan seraut rangga. Betapa mempertahankan cinta itu memang sulit.
Aku lihat apa begitu vigur seorang gadis/cewe. Betapa mudahnya menerima kedatangan cinta yang seperti membalikan telapak tangan saja. Padahal kondisi hati sedang mempunyai seorang kekasih. Berniat selingkuhkah….? apa mungkin cewe juga seperti cowo tata kehidupan bercintanya..?. Tidak fear dong kalau cewe suka bilang cowo di mana mana sama, suka mempermainkan hati seorang wanita. Jawabnya ada di hati nurani anda.
Kotaro posted this at 8:08 PM
========================================
Pengirim : Kotarom Minami
========================================