birumu
membuaiku
tentang impian negeri di awan
deburmu
mengusik debarku
menggelisah
mendera
cambuk yang halus, memedihkan
kepak camar
menampar nampar
menggeleparkan asa
nelangsa
luasmu
menelan sempitku
meniupkan hawa murni ke pori pori
biru, debur, kepak camar dan bentang
memperlengkap rasa
duka, riang memang milik dunia bukan?
Alue Naga, 13 Juni 2004
========================================
Pengirim : Putireno Baiak
========================================