Dahulu ada seorang anak yang suka marah marah dalam arti kata tak
pandai
mengendalikan emosi. Pokoknya MARAH itulah kamus sehari harinya,
padahal
orangtuanya adalah orang yg bijaksana dan penyabar. Suatu hari oleh
Bapaknya yang sangat bijak itu, anaknya tadi dinasehati dan
disarankan kepada anaknya setiap kali marah,agar memakukan sebuah
paku di pagar halaman rumahnya.
Dalam sehari banyak sekali paku nempel di pagar rumahnya. Hingga
dalam sebulan sudah banyak sekali paku paku tersebut nempel di situ.
Anaknya menanyakan kepada ayahnya. Pak …saya sudah mengerjakannya
dengan baik.
Ayahnya kembali berkata ” wahai anakku, mulai saat ini. Jika kamu
bisa menahan amarah mu maka cabutlah satu paku di pagar tersebut”.
Hari berganti hari, ternyata anak itu merasa lebih gampang menahan
amarahnya daripada mencabut paku dipagar rumahnya. Lama lama paku
tersebut mulai berkurang …dan berkurang terus sampai paku tersebut
hilang sama sekali. Dan anak itupun bertanya
lagi . “Pak ternyata saya sudah bisa menahan amarah saya “.
Sang bapak pun berkata ” Wahai anakku memang kamu sudah bisa
menahan amarahmu, tapi lihat lah kayu kayu itu berlubang akibat paku
tersebut. demikian juga manusia yang pernah tersinggung dan terluka
disaat menerima amarahmu, takkan hilang begitu saja..kan.
Nah mulai saat ini berhati hatilah bicara…anakku…
Kisah ini bisa anda terapkan dalam Hidup ANDA paling tidak sedikit
membantu anda dalam mengendalikan emosi Jika anda merasakan
hikmahnya beritahukan kepada
yang lain. Beritahukan pada yang lain itulah inti sebuah ajaran.
kalo sekiranya selama ini saya pernah marah kepada anda ….mohon
dimanfaatkan….karena saya juga sedang belajar bagaimana menahan
emosi dan membuang jauh rasa marah.
========================================
Pengirim : Conan
========================================