Jlegerr
Pohon keramat itu tumbang disambar petir
Hangus, sangat hangus
Ingat Itu pohon keramat
Walau hangus, tetap belum mati
Bahkan kini mampu bermetamorfosis
Menjadi pohon baru
Walau tidak sekeramat dulu
Sebab beberapa penunggu pohon itu
Sudah punya hunian baru
Bahkan langsung punya banyak pemuja
Karena masih banyak rakyat yang merindukan
Kekeramatan antek antek mantan penguasa jagad negeri
Lantaran mereka tak percaya lagi
Pada kekuatan kebo ireng congor belang
Yang pernah menjadi jawara zaman reformasi
Karena kebo ireng makin tambun
Berdiri saja tak mampu, apalagi berlari

Jlegerrr
Petir menggelegar mencekam malam
Musim hujan lima tahunan belum reda
Payung payung lain bermunculan
Rakyat bingung memilih teduhan
Yang satu menawarkan semangat kebangsaan
Walau rakyat tak pernah memahami apa maksudnya
Yang lain melambungkan mimpi indah kesejahteraan
Walau rakyat sudah sering mimpi buruk tentang kehidupan
Ada juga yang menjual ayat ayat tuhan
Walau rakyat tak pernah tahu tentang aturan

Musim hujan lima tahunan
Rakyat selalu jadi rebutan
Demi mencapai kekuasaan
Jika harapan sudah di tangan
Nasib rakyat, peduli setan

Elok
Mataharitimoer, 20 maret 2004

========================================
Pengirim : mataharitimoer
========================================

By admin

2 thoughts on “MARGINAL SIDE : Musim Hujan Limatahunan”
  1. […] aku nge-net, tak sengaja menemukan puisi lamaku di sarikata.com. Puisi adalah salah satu dari kumpulan puisi tentang PEMILU. Aku C/P kembali di Blog ini. Terima […]

  2. This is a great article. I’m new to blogging but still learning. Thanks for the great resource.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *