pusing kepalaku diantuk rasa
walau sesekali sakit itu hilang…
tetap saja kemudian aku menjerit perih
yang bisa kulakukan untuk hilangkan sakit adalah diam di sudut ruang
mendekap kaki dan menangis
wahai..malaikat maut…
lebih baik kau cabut saja nyawaku
daripada aku harus terus berteriak kecil
takut suara terdengar oleh seribu cacing di tanah sana
aku juga tak mau udara sepi ini terlalu banyak bicara
tentang kepenatannya yang mencoba memasuki rongga paru paruku
seakan ia jijik dan bosan bersinggungan denganku
atau tak terdengarkah suara lenguh detak jantung
yang semakin hari semakin lemah karena merasa lelah
memompa darah untuk aliri nadiku yang cepat kering
dan wahai malaikat maut…..
jika kau tak tega untuk melakukannya
tolong sampaikan suratku ini untuk Tuhan
agar sembuhkan sakit yang mengepompongi aku
membalut tubuh hingga akhirnya aku sulit untuk bernafas
dalam surat itu aku menulis….
tolong belah kepompong itu agar aku dapat bernafas dengan lega
agar dapat lagi aku merasakan hangat sinar matahari
atau setidaknya agar dapat kubasuhi kerongkongan hausku ini dengan air
basah hingga segar….dan basah hingga haus itu hilang
di surat itu juga aku tulis…
aku sudah cukup mengerti dengan peringatannya
oleh karena itu tolong..hai..kau malaikat maut sampaikan salamku kepadanya….
katakan bahwa aku telah bertobat atas keinginan dan keyakinan hati….
atas kebesarannya yang tiada terhingga….
tolong…..sampaikan……

========================================
Pengirim : penulisgila
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *