Aku bukan sekuntum mawar merah
Terlihat anggun dan menggoda
Aku juga bukan mawar putih
Suci tak ternoda

Aku hanya sekuntum mawar kuning
Tumbuh dalam naungan duka
Tangkaiku penuh duri kehidupan

Kumbang datang
Hanya membawa kabar kesedihan
Kupu kupu, berurai air mata kematian

Daunku menguning
Jatuh dalam penyesalan
Berserak tanpa suatu keinginan

Cacing tanah menggeliat
Membangkitkan gairah kehidupan
Bumiku bernafas
Dalam desah pengharapan

Sinar mentari membawa sebuah pesan
Kuncup kuningku mulai merekah
Dibawah hujan penghabisan
Dalam semak belukar
Hingga jauh dari kemunafikan

Brebes 28 Januari 2004

========================================
Pengirim : Yulia Erlinawati, S.IP
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *