Pada suatu malam yg tak akan kulupakan itu, Aku mengendarai mobil ke tempat gadis yg kusukai, dgn membawa setangkai mawar.
Setelah sampai di depan rumahnya, kutekan belnya dengan gugup “Ding..”,
Pintupun terbuka..
“Hai, Steve….” Sebuah wajah yg kukenal menyambutku.
“Hai, Bu Johnson, Lauren ada ?” dgn malu malu Aku bertanya.
Sesaat kemudian, Lauren datang berderap menuruni tangga, jantungku berdegup kencang dan hatiku melompat ke tenggorokan. Hanya menatap matanya saja sudah membuatku lupa namaku sendiri.
“Hi, Steve… ada apa?” tanyanya, Aku berusaha bicara, tapi kata kataku tak bisa keluar.
Lalu Lauren mengajakku duduk di teras depan,
“Jadi, apakah kau kencan dgn Kevin?” tiba tiba pertanyaan itu meluncur keluar dari mulutku, dan langsung kusesali.
Terkejut, ia menunggu sesaat untuk mencerna pertanyaan itu, “Emm… kurasa begitu” jawabnya.
Aku telah meluangkan waktu meneliti hubungan mereka. Aku tahu Kevin akhirnya akan melukainya, dan Aku tahu apa yg harus kulakukan.
“Dia tak pantas mendapatkanmu, Lauren” kataku
“Kenapa kau bilang begitu?” tanyanya bingung.
“Karena…begini…emm..” Aku berusaha keras dan akhirnya berhasil mengutarakan perasaanku. “Karena Aku menyukaimu, Lauren. Aku sangat menyukaimu.”
Aku memalingkan pandangan. Dalam hatiku berkata ‘Apa yg telah kulakukan? Mengapa Aku mengatakannya?’
Aku kembali menatap matanya, sekarang ia terlihat lebih bingung.
“Ah… Kevin lucu, dan baik. Dia tidak seburuk itu.”
Kepalaku berputar². ‘Apa yg baru saja terjadi? Aku menyatakan cintaku kepadanya. Aku baru saja mememberitahu gadis impianku bahwa Aku menyukainya. Tapi apakah ia mendengarkanku?’ Dgn hati hancur, Aku tahu Aku harus pergi. Aku harus melarikan diri, karena Aku telah mengungkapkan sesuatu yg sudah menyiksaku selama berhari hari, dan sekarang seluruh tubuhku terasa menyusut karena malu. Setelah mengucapkan selamat tinggal, Aku masuk ke dalam mobilku dan pergi meninggalkan rumahnya.
Keesokan harinya Aku sedang berada dalam mobilku setelah menjalani satu hari yg menyiksa di sekolah. Aku duduk di sana selama beberapa saat, membiarkan pikiranku kembali ke peristiwa tadi malam. Tiba tiba Aku melihat mawar yg kutinggalkan di dalam mobil. Mawar merah yg indah itu kini berubah menjadi ranting berduri yg kaku dan berwarna hitam. Sesaat Aku menggenggamnya, dan setetes air mata mengalir di pipiku. Sudah saatnya Aku meneruskan hidupku. Aku sadar Aku telah melakukan hal yg benar. Meski tidak mendapat tanggapan yg kuharapkan, Aku sudah mendapat sebuah pelajaran berharga : “Kamu tidak bisa membuat seseorang mencintaimu, kamu hanya bisa membuat dirimu sendiri menjadi seseorang yg bisa dicintai.”
memang sudah nasib
========================================
Pengirim : loper
========================================