Pemerintahan Australia Tetap Mempertahankan situasi Teror di Indonesia.
Bagai Petir diteriknya matahari Pemerintah Australia tiba tiba teriak bahwa akan ada serangan terorisme ke Indonesia mejelang akhir tahun. Jika hal itu benar kita patut berterima kasih telah diingatkan. Akan tetapi mengingat pemerintahan Indonesia sendiri belum dihubungi maka persoalannya menjadi lain lagi apalagi sehari kemudian Pemerintah Inggris dan Selandia baru mendukung pernyataan tersebut. Hotel Hilton jelas panic dan langsung menyiagakan keamanannnya. Pemerintah Indonesia pagi tanggal 16 berekasi melalui martinatlegawa di Elshinta bahkan Kristiarto Soeryo Legowo staf KBRI di Cambera Australia merasa tidak dihubungi Pemerintah Australia dan Agus Muldya seorang pegiat social kemasyarakatan bereaksi malam hari tgl 16 jam 0.30 pada radio elshinta ketika sedang menjadi narasumber soal munas Partai Golkar dan pengaruh terhadap konstalasi politik nasional dengan mempertanyakan maksud baik Pem Australia dengan mengumumkan hal tersebut secara terbuka.
Kepolisian Indonesia memang setelah kejadian Bomb meledak di Bali meningkatkan kerja sama dan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Australia. Hanya dengan kejadian ini kita harus berpikir lebih dalam, luas dan jauh soal kejadian kejadian dalam beberapa tahun terakhir ini. Australia selama 10 tahun semenjak tahun 1990 hilang dari peredaran permainan politik pada kawasan dan lebih banyak mengurus dalam negerinya. Kejadian pertama kali muncul setelah diamnya itu adalah ketika masuk ke Timor Timur dalam kapasitasnya sebagai Untaet dan berhasil membuat Timor Timur merdeka. Akibat kejadian ini beberapa pengamat mulai mempertanyakan peranan Australia. Bomb Bali yang paling banyak korbannya adalah warga Australia saat ini pelakunya telah ditangkap dan dujatuhi hukuman hanya ada satu pertanyaan awal yang belum terjawab, benarkah hanya mereka sedirian yang meledakan bombnya? Pada diskusi awal setelah peledakan banyak disinyalir adanya micro nuclear atau paling tidak military Bomb yang meledak berbarengan dengan Bombnya JI yang ciri cirinya punya bunuh karena punya daya bakar yang kuat. Sayang Para pelakupun tidak mengungkap hal ini. Setelah Bomb Bali Australia makin intens apalagi setelah terjadinya Bomb di JW Mariot yang secara factual terlihat punya daya bakar yang kuat. Pada tahun 2004 terjadi lagi Bomb meledak di Kuningan yang terekpose keseluruh dunia hanya didepan kedutaan Australia padahal didepannya juga ada kantor perwakilan uni eropa, kantor Freeport dan bahkan dekat dengan kantor menteri Negara koperasi. Seluruh issue seakan bahwa kejadian itu ditujukan untuk meledakan kedutaan Australia. Mari kita teliti kedutaan Australia kaca pecah tidak sebanyak kantor lain, karena sudah dilapisi sebelumnya sehingga daya tahanya bertambah, bomb yang meledak diprediksi bukan bomb pembunuh langsung karena Bomb yang dikhususkan merusak dengan getaran bukan untuk membunuh langsung sebab lebih sebagai bomb dengan tujuan politik atau tersembunyi?. Beberapa saat setelah itu bomb meledak di KBRI perancis hanya pemerintah perancis dengan sangat cerdas dan cermat langsung bahwa itu bukan terorisme tetapi tindakan criminal sehingga Issuenya tidak merebak. Tinjauan khusus pada kejadian Bomb di JW dan Kuningan dianggap sebagai bomb bunuh diri tetapi beberapa kawan mengatakan posisi kendaraannya tidak fit jika itu dikatakan sebagai bomb bunuh diri karena ketika di JW maka yang paling fatal adalah dengan menabrakan kendaraan dengan kecepatan tinggi ke lobby dan pada kejadian kuningan dengan memasukan mobil menabrak pintu kedutaan Australia, keduanya seakan sopir kendaraannya akan parker atau tidak melakukan gerakan spesifik meningkatkan ancamannya sehingga atas dasar ini ada yang berpendapat bahwa bisa saja sopir yang membawa mobil tidak tahu isinya mobil dan mobil diledakan oleh orang lain dengan remote. Apalagi di Indonesia tidak ada kebiasaan Sopir bertanya kepada tuannya mengenai Isi barang yang dibawa mobil atau penyewa. Dan kalaupun Tanya sangat mudah untuk dikelabui.
Dari beberapa kejadian ini kita sebagai bangsa Indonesia harus mengakui bahwa ada persoalan internal bangsa ini sehingga ada saudara saudara kita ada yang menjadi demikian militant atas dasar keyakinannya. Hal ini adalah persoalan Indonesia sebagai sebuah bangsa dan kita harus lebih bekerja keras lagi melakukan perbaikan buat bangsa dan Negara ini.
Persoalan sisi yang lainnya adalah jika ternyata niat Pemerintah Australia sangat baik maka kita harus berterima kasih kepada mereka telah mengingatkan kita hanya disampaikan lain kali caranya jangan kaya begini. Dan kita harus belajar banyak dari pemerintahan Australia karena setelah peledakan bomb di Bali yang menelan korban warga negaranya sehingga mereka belajar sangat keras dan sistim serta aparat intelejentnya maju pesat karena hasilnya saat ini sudah tahu akan ada Bomb meledak di hotel Hilton padahal di Indonesia yang lagi di jaga ketat adalah tempat peribadatan.
Persoalan sisi lainnya adalah kita harus meningkatkan kewaspadaan karena jika Australia tahu akan ada peledakan di Hilton sangat besar kemungkinan tahu akan ada bomb meledak di Bali tapi diam saja atau pikiran yang paling keras mengatakan mereka yang meledakan military Bomb atau micro nuclearnya lalu tujuannya ? adalah merangsek masuk kedalam Indonesia dan turut campur dalam persoalan Indonesia. Apa Indikasinya yang paling kuat adalah Bomb Kuningan dan pengumuman secara publik tanpa pemberitahuan kepada pemerintahan Indonesia terlebih dahulu. Jika ternyata ini bukti awal ada agenda tersendiri maka kita juga harus melihat lebih jauh musuhnya GW Bush dan para sekutunya karena jika dilihat waktu dan tempat mereka pernah bersama sama berada di Afganistan untuk melawan Uni Soviet dan dilatih oleh agen agen dan para Ahli dari USA.
Jika fakta bahwa sampai saat ini keluarga Osama masih melakukan bisnis dengan keluarga GW Bush maka pertarungan yang sebenarnya akan terbuka yaitu para mantan Afganistan melatih para relawan diberbagai Negara dengan dasar dan dalih agama lalu menjadi militant padahal disisi lainnya ada operasi yang mengaduk aduk berbagai Negara dengan kekuatan itu yang sasaran awalnya adalah tunduk patuh terhadap USA, kerjasama militer dan penguasaan sumber daya. Dengan cara ini maka secara formal menyatakan perang terhadap teroris tetapi disisi lainnya adalah memberikan berbagai bantuan termasuk pendanaan untuk melakukan pengorganisasian, pelatihan dan oprerasi peledakan.
Jika semua ini benar maka pantas saja USA dan Australia hampir selalu tahu duluan akan terjadinya peledakan diberbagai Negara karena mereka juga sebenarnya fasilitatornya, hanya karena rapih , terpisah dan tertutup maka tidak ada pihak lain yang tahu.
Saya yakin USA dan Australia akan marah jika ini jadi wacana disana oleh karenanya sekali lagi jika tidak mau hal ini dianggap benar maka tolong jelaskan tujuan Pemerintah Australia memberikan pengumuman tanpa memberitahukan ke Pem Indonesia dulu yg kedua jangan ulangi lagi kelakuan kaya begini. Yang ketiga tolong ganti rugi pencemaran nama baik Hotel Hilton dan agitasi negatife terhadap ketenangan publik Indonesia dan Pariwisata Indonesia sebesar 20 Miliard US yang dibayar kan untuk mengurangi hutang luar negeri Indonesia.
Pemerintah Australia diharapkan segera menjelaskan persoalan ini.
Kejadian ini harus menjadikan Bangsa Indonesia bersatu untuk menyelamatkan negerinya yang sumber dayanya diincar banyak pihak dari Luar
Jakarta 16 Desember 2004
Agus Muldya.
Pegiat sosial kemasyarakatan
========================================
Pengirim : muldya
========================================