Allahuakbar…Allahuakbar..walillahilham
Pagi itu shalat idul adha selesai dilaksanakan. Jamaah tumpah ruah, saling bersalaman. Aku segera mencari orang tuaku, turut bersalaman juga. Namun setelah lama mencari tidak juga bertemu.
Pandangan mataku sekilas terpaku pada sisi lapangan. Tampak sampah sampah koran bekas berserakan tidak karuan. Aku hanya bisa menghela napas. Melihat kebiasaan kita yang selalu tidak punya rasa disiplin terhadap kebersihan.
Pandanganku lebih terpukau lagi. Terlihat dua pemulung mengemasinya. Mengumpulkan koran koran bekas tempat alas tikar itu, memasukannya ke kantong plastik yang mereka bawa. Begitu seterusnya dari sisi lapangan yang satu ke sisi yang lain.
Aku masih belum beranjak dari tempatku saat seorang anak kecil berusia tujuh tahun mendekatiku. Sebait ucapan halus keluar dari mulutnya.
“Kak, korannya sudah tidak terpakai lagi, kan?” katanya sambil menunjuk koran bekas di tanganku.
Aku tertegun sambil mengangguk pelan. Mataku terus mengawasi anak kecil itu.
Sejenak pikiranku terbayang pada nasib kaum papa seperti mereka. Terbayang betapa kita terlalu banyak berpacu dengan kekayaan hidup sehingga melupakan ada yang berada jauh di bawah kita.
========================================
Pengirim : wahyudi
========================================