maka kita mendaki puncak lengkung pelangi
terengahengah berpelukan peluh meluruh
layar legam membentang suram cekam
menenggelamkan jejakjejak kita
rupanya kamu lebih lincah, lebih lihai
“aku kan mantan jagoan panjat tebing,” katamu
tanpa perlu ditambahi gelargelar gemilang
yang pernah kamu kantongi di saku masa lalu
benar. aku cuma bisa menatap telapak sepatumu
lalu lenyap lahirlah langit lapang direnangi
awan gemawan dan burung elang
kamu telah tiba di puncak duluan
tibatiba tanganmu menjulur
ah, betapa aku malu
berangkatnya bareng tetapi kamu sampai duluan
ah, betulbetul aku malu
“aku sudah ambil ancangancang sebelum cinta datang,”
katamu seraya memagut maluku dengan senyummu
terang saja aku tersipusipu sebab aku kalah
namun kamu justru memberiku fajar di bibirmu itu
berdua kita berdiri di puncak lengkung pelangi
angin menerjangnerjang tubuh kita
menyusupi jaket kulit biribiri, meniupi poripori
kita tidak peduli. telanjur tiba di tujuan
kita layangkan pandangan pada panorama
hal yang selanjutnya mencengangkan
rupanya di manamana ditumbuhi lengkung pelangi
di puncaknya banyak orang bercengkerama
: kebahagiaan adalah hak segala manusia
babarsariyogya, 18 juli 2003
========================================
Pengirim : Agts Wahyono
========================================