Subkhanaulloh,
inilah nasib seorang hamba Mu: seekor ulat yang
lunak tubuhnya bergeletar geletar di permukaan kulit
lengan kirinya menuju ke leher hingga seluruh bulu
bulu tubuhnya berdiri karena putik kelembutannya
diraba raba olehnya.
ia ambil potongan kayu kecil untuk menjentiknya
agar terlempar, tapi tak bisa, bahkan tiba tiba seekor
ulat lain yang bentuknya lentik dan penuh rambut
halus menggeriap di permukaan kulit
lengan kanannya menuju ke leher.
ia tersentak dan bangkit tiba tiba ia yakin bahwa
ia hanya terbangun dari sebuah mimpi ia
bergembira setengah mati karena itu, tapi ia tak sedia
dalam ingatannya ulat itu masih menempel di
kulitnya dan ia tak mau ulat itu terseret mengusik usik
dan menggores kenangannya.
ia ingin tidur lagi dan bermimpi menjentik ulat
itu agar terlempar dan gagal berjalan menuju tempat
persembunyiannya, tapi ia tak bisa, setiap kali jari
tangannya dengan potongan kayu kecil itu hendak
menjentiknya, ribuan kaki kaki ulat itu yang berbaris
menempel erat erat ke kulitnya, menggeriap geriap,
hingga terasa juga di rongga
dadanya.
maka terpaksa ia potong lengan kirinya dan lengan
kanannya, darah mengucur deras, mengucur terus
tidak kunjung tuntas, dan tiba tiba dari arah dadanya
mendadak muncul seekor ulat yang warnanya
menggeriapkan sehingga kulit kulitnya tak berani
bersentuhan dengna apapun, bahkan kedua telapak
kakinya ingin meloncat dan terbang saja agar tak
menyentuh tanah, tetapi tatkala dilakukan hal itu
ternyata tubuhnya toh menyentuh udara.
dan celaka dari arah ubun ubunnya, keningnya,
pipinya, telinganya, hidung dan mulutnya, terasa
ulat ulat berjalan mengoles oleskan kelembutanny,
semua menuju ke leher tidak, ia tak mau maka
ia iris pipinya, ia cungkil matanya, ia papras hidungnya,
ia gali ubun ubunnya, ia tebas telinganya,
ia sayat sayat dadanya, ia hancur leburkan seluru
tubunhya, ia tak mau ulat ulat itu diam diam
menuju lobang gelap persembunyiannya dan
mengancam jiwanya, tapi wahai tiba tiba seluruh
tumpukan kepingan kepingan tubuhnya itu kini
menjadi ulat ulat ulat nyawanya terkesiap
dan ia merasa dicelupkan ke dalam cairan
lendir Mu itu semuanya membuatnya takut
bergerak dan tak berani tak gergerak takut berdenyut
dan tak berani tak berdenyut.
========================================
Pengirim : muhtadi
========================================