Adalah seorang Raja dengan banyak panglima dan pekerja. Suatu hari Raja
mengumpulkan beberapa panglima untuk rapat besar bersamaNya. Berkatalah si Raja
“Para panglimaku yang terkasih, Aku akan melakukan perjalanan yang jauh, Aku
akan kembali tetapi dalam waktu yang lama. Aku sendiri belum tahu kapan? Tetapi
yang Aku kehendaki saat Aku kembali adalah mendapatkan seluruh panglima dan
pekerja dalam keadaan sejahtera, dan Aku akan sangat berbahagia jika kamu
berhasil mendapat tambahan pekerja untuk negeri ini, agar akan ada banyak
tuaian nanti pada saat Aku pulang.�
“Tetapi sebelum aku pergi Aku ingin memberikan engkau masing masing tanggungjawab dan masing masing tanggungjawab yang Aku akan bagikan haruslah kalian bagikan pula kepada para pekerja. Semua ini agar tercipta keserasian hubungan dan damai ada di tempat ini. Dan jika Aku pulang nanti negeri ini baru akan Aku bangun dengan hasil tuaian itu, dan para pekerja yang baik itulah yang
akan tinggal di dalamnya.�
Demikianlah masing masing panglima mendapat tanggungjawab. Tanggungjawab ini
diteruskan juga kepada para pekerja dengan harapan agar tujuan si Raja terpenuhi.
Adapun para pekerja boleh dikatakan cukup. Tetapi jika dibandingkan dengan hasil yang akan mereka tuai, rasanya mereka terlalu sedikit. Akhirnya para panglima para panglima pun berusaha mendapatkan pekerja baru.
Dengan mudah para pekerja baru diperoleh. Jumlah merekapun dikatakan lebih dari
cukup untuk hasil yang akan dituai nanti.
Tetapi sayang sungguh sayang, ternyata tidak semua pekerja adalah pekerja yang baik. Dari sekian banyak, ternyata ada yang hanya duduk dan meluangkan waktu untuk berceloteh, gosip. Ada yang meluangkan waktu untuk beradu argumentasi. Ada yang sibuk dengan diskusi
yang tak ada ujung pangkalnya.
Ada yang sibuk mencari kesalahan para pekerja yang lain. Ada yang sibuk mengisi kantong dengan yang bukan kepunyaannya. Ada yang sibuk dengan pesta pora, makan, minum. Ada yang duduk bermalas malasan.
Tetapi ada pula yang giat dan setia dengan sungguh sungguh dan tampa pamri, karena bagi mereka tuaian yang bagus dan bermutu akan sangat menyenagkan hati sang Raja. Dan jika tuaian bagus, pasti akan ada masa depan baru yang cemerlang pula. Begitulah akhirnya, hanya para pekerja yang baik yang bekerja dengan
keras dan sungguh sungguh.
Tanpa sadar hari dan bulan berganti. Para pekerja malas dan tidak beres semakin jauh terbuai oleh tingkah laku mereka. Dan para pekerja yang rajin saja menjadi semakin rajin dan kagum dengan hasil pekerjaan mereka. Tapi disatu sisi tidak
semua hasil tuaian yang dituai kelihatan baik.
Dibeberapa tempat terlihat tandus dan kering. Ada hasil yang tidak dapat dituai karena telah mati karena kekurangan air. Ada hasil tuaian yang kelihatannya setengah mati dan setengah
bagus. Mungkin yang seperti ini sedang menunggu air dari pekerja tetapi tak ada
pekerja yang memperhatikan.
Hal ini pun menjadi perhatian para panglima. Terompet dibunyikan bagi para pekerja “Hai… Bangunlah para pekerja Raja hampir kembali, tidakkah kalian lihat masih banyak tuaian disana yang belum dituai. Tunggu apa lagi? Sudah
waktunya kalian bangun dari kemalasan, keegoisan, kemunafikan, kesombongan.
Lakukanlah hal hal yang patut kalian lakukan bagi hasil hasil yang akan dituai nanti, agar pada saat Raja kembali, kamu akan diupah sesuai dengan yang telah kamu kerjakan.
Saat ini sebagian besar dari hasil yang akan dituai masih tandus dan kering.
Raja hampir pulang. Tinggalkanlah hal hal yang menyita waktu. Bangunlah,
siramlah, berikanlah air. Bukalah hati dan tangan dengan sungguh sungguh, lihatlah ke depan, ke negeri baru yang Ia janjikan.
Kiriman : Budi Prayetno, Makassar
========================================
Pengirim : Conan
========================================