1.
nyanyian pelangi
senandung seroja
tangisan tahuntahun kemarau
mengerubungi bangkai jambumonyet
kau hanya tersenyum, dinda
seperti rembulan malammalam lampau
mungkin esai album itu lucu
para pelakonnya pelawak lugu
2.
ada yang hendak melukis pelangi
di kanvas langit kelam nan pekat
tapi kau tersenyum kembali, dinda
seakan lecehkan kehendak pelukis itu
kita tak sedang bedah euforia, utopi
fatamorgana, scotopicvision, serpihanmimpi
terpungut dari bibir bantal, rambut selimut
telapak sprei, pangkuan kasur
debu lampu, debu bulan tadi malam
kita cuma ingin berbagi cerita
di palungpelangi dari sketsa airmatalangit
tentang pendidikan, kegiatan ekstrakurikuler
kampung halaman, keluarga, kawankawan
tentang sikap pikiran, perasaan
terhadap sesuatu sesungguhnya
di balik mata, diantara pandanganpandangan
menarik uratleher sampai ujungujung bibir
melengkung, melebar, memamerkan gigimu
seperti milik gadis iklan pastagigi remaja
rambutmu luruslembut pun bergeraigerai
seperti milik gadis iklan shampo
hingga mentari barat tergoda
mengendapendap ia di sela dedaun rambutan
kita tertawakan mentari dengan buat ibarat
mungkin ia lakilaki yang jarang jumpa bidadari
atau justru bosan pada bidadari ituitu melulu
mungkin ia mencari variasi
atau baru kali ini temukan anakmanusia
yang seperti dirimu, o alangkah aduhaimu
aku berpurbasangka pada mentari itu
ia selalu tak puas nikmati pesona wanita
kala munculnya di timur ia pandangi
wanita dewasa tergesagesa ke pasar
wanita belia bergegas ke sekolah
wanitawanita lainnya ukir karier
hingga hendak berpamit di pintubarat
ia sempatkan matanya mengintip
wanitawanita di pekarangan rumah
wanitawanita mandi di sungaisungai
aku bisa paham setitik dirinya
yang selalu sengaja panasi perasaanku
agar cemburuku mendidih sampai meledak
dada dan kepala dalam raungan singa terluka
mungkin kali ini ia memang terkesima
padamu, dinda, pada lesung pipitmu
yang mengukir pipi mulusmu
ketika senyummu jelma penapahatnya
tapi bagaimana tentang getaran rasa?
bagaimana dengan gelegak kalbu?
apakah kita saling beri benihbenih itu?
apakah kita kembali ke masa anakbarugede?
senyum kita sengaja sembunyikan katakunci
diantara lalulintas orangorang nikmati sisa hari
sebelum azan magrib panggil mereka pulang
dengan kerikil batuesteh terkapar di gelas kita
3.
untuk segalasesuatu ada waktunya
berbagi cerita tak harus jadi antologi jumpa
biarkan waktu lakukan tugasnya
kita berdua melangkah pada garisnya
tanpa buruburu bukakan peta masingmasing
waktu masih memberi ruang pada kita, dinda
========================================
Pengirim : agts wahyono
========================================