Kau dendangkan lagu tentang penjara Tanggerang
dimana orang bisa masuk gemuk
dan pulang tinggal tulang.
Aduhai sayang betapa sedih
sekalipun dinyanyikan ala dangdut.
Suaramu bagai daun hijau
diantara belantara tembok semen
dan orang yang tak mau tahu.
Aku tak tahu dari mana kau datang
dan mengapa jadi pengamen.
Siang bolong yang terkadang tambal sulam oleh polusi yang agak kental begitu terik
dan kau masih berlagu
tentang hidup, cinta dan air mata
yang datang dan pergi
tanpa pernah tahu mengapa kita ada disini.
Kau peluk sebuah gitar tua di tangan
jarimu yang kurus menggelepar diatasnya
bagai nasib yang sukar digenggam
di tengah hidup yang ganas dan buas.
Kau susuri jalanan
tak tahu setinggi apa kau gantungkan harapan
atau masih adakah yang namanya masa depan itu?
Segala yang bisa dirampok telah dirampok oleh mereka yang menjajah negeri ini.
Nyanyikanlah lagumu bocah pengamen
Siapa tahu di suatu waktu
orang masuk penjara Tanggerang
bisa masuk kurus pulang jadi gemuk
segar bugar dan sehat walafiat.
Siapa tahu di suatu waktu
kau tak perlu mengamen lagi.
========================================
Pengirim : El Camino
========================================