Dan tangan kan kaku, menulis berhenti
kecemasan derita, kecemasan mimpi
berilah aku tempat di menara tinggi
dimana kau sendiri meninggi.

1946 dari puisi Kepada pelukis Affandi
Chairil Anwar.

Mengembara mencari sunyi
menyerahkan diri pada sepi rimba, bukit dan pegunungan.
Berdiam di puncak yang jauh dan sepi
menanti mentari kembali mengisi sunyi dengan cahayanya yang manis.
Datang malam kau bersemedi
ketika gelap menghamburkan bintang bintang di langit yang sunyi.
Tak semua orang tahan menghadapi sunyi.
Tak banyak yang mau bertekuk lutut pada sunyi.

Sunyi disini merasuk dan menembus sampai ke tulang tulang.
Bernafas hanya sunyi.
Mengunyah hanya kesunyian dan dahaga cuma punya sekendi kesunyian.
Kau berikan hidup selengkapnya pada sunyi dan terjaga dengan kesadaran baru dalam sunyi.
O pertapa yang arif budiman
berilah aku jawaban.
Apakah arti hidup ini?
Tunjukkan aku jalan untuk bisa bahagia

Melbourne yang dingin 2004.

========================================
Pengirim : El Camino
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *