SUATU SAAT (2)
Pada saat yang tepat
Aku harus memilih untuk pergi
Meninggalkan kebekuan
Dalam hari hariku yang menjemukan
Pada saat yang tepat
Aku harus berani berlari
Dari penjara pikiran
Dari penjara hati
Dari penjara hari hari
Yang membuat orakku buntu bereksplorasi
Yang membuat jiwaku terpaku pada stagnasi
Penjara pikiran, penjara hati
Begitu samar hingga tak terasa jiwaku mati
Penjara hari hari yang kelabu
Tak kutahu kemana kereta melaju
Hanya ada tawa, puja puji, hura hura, dan birahi
Tak disadari kemana rutinitas ini berorientasi
Prang
Sebuah batu memecahkan kaca jendelaku
Memberanjakkan aku dari tidur yang berkepanjangan
Prang
Sebuah batu memecahkan kegelapan malam
Menyadarkan aku bahwa matahari pagi mencerahkan
Merasukkan energi pembebasan
Biar aku kuat berdiri, berlari
Memecahkan dinding dinging ritual yang memabukkan
Prang
Selamat tinggal kebekuan
Elok, 07 Maret 2004, pk. 02.10 wib
========================================
Pengirim : Mataharitimoer
========================================