Titik mendayu menuju buih pada pasak jendela
membuka hamparan kita pada hamparan berzahra
Dan angin mu menggetarkan indraku menjadi bisu karena namamu menjadi kodrat tu.
Jika inayat bukan lagi menjadi penunjuk benarku maka dirimu yang menuntunku
entah apa nafasmu begitu menebar aroma penuh dengan renjana
Dan jika memilikimu adalah maya
maka biarkan aku jadi bayangmu agar bisa ku ikuti setiap langkahmu
dan jika menyentuhmu adalah hina biarkan aku jadi air matamu agar terus bisa ku kecup bola matamu.
========================================
Pengirim : Truelife
========================================