Langit masih tampak gelap. Yah memang akhir akhir ini cuaca kurang begitu bagus. Sudah tiga hari ini turun hujan lebat. Pintu kaca di depanku terbuka dengan sendirinya, hampir bersamaan dengan langkah kakiku memasuki bangunan mewah bertingkat 9 .
Terus kulangkahkan kaki menuju lift. Orang orang di sekitarku tampak tak menghiraukan keberadaanku. Memasuki lift, terdapat dua orang bersama denganku. Yang satu seorang pria dengan gaya eksekutif muda, yang seorang lagi seorang wanita setengah baya yang terus menerus menatap telepon genggam miliknya. Sepertinya dia sedang menunggu telepon atau pesan.
Suara lift berdenting, menandakan sudah sampai di lantai 5, si eksekutif muda keluar dari lift dan tidak ada orang yang masuk lagi. Seketika setelah pintu lift tertutup wanita di sebelahku bertanya ” Apakah kita pernah bertemu di Munich pada bulan November ? “, ” Saya agak lupa tapi saya ingat bertemu seorang wanita dan keluarganya “, jawabku. ” 12 November 87 , memang sudah lama ” balasnya lagi. Lift berdenting dan pintu lift terbuka. Lantai delapan.
Segera aku keluar dari lift tanpa memperhatikan si wanita setengah baya. Aku berjalan sampai ke sebuah ruangan , di depan ruangan tersebut tertulis YANG TIDAK BERKEPENTNGAN DILARANG MASUK.
Aku segera membuka pintu tersebut, seorang staf keamanan menatapku dan menyahut ” Ada urusan apa ?”. Tanpa basa basi kukeluarkan pistol di balik jasku dan menembaknya dua kali, tepat di jantungnya.
Senjata kesayanganku ini memang dilengkapi dengan peredam suara dan terbuat dari bahan yang sulit dideteksi metal detector ( dan bagusnya lagi gedung ini belum dilengkapi metal detector ).
Memang di jam istirahat seperti ini keamanan di gedung gedung biasanya berkurang. Dengan cepat aku mematikan beberapa kamera pengaman dan merusak kaset kaset perekam.
Tanpa menunggu waktu yang terus berjalan, aku keluar dari ruangan tersebut dan menuju ruang di sebelahnya. Ruang ini dilengkapi dengan kunci elektronik, dikarenakan sistem keamanan sudah dimatikan, kunci tersebut tidak berfungsi lagi, namun bisa dibuka dengan memasukkan kode manual. Segera jari jariku menekan nomor nomor i dekat kunci elektronik 121187, terdengar bunyi berdengung dan terbukalah pintu di hadapanku.
Ketika memasuki ruangan, terdengar seorang lelaki berseru ” Siapa ? “, begitu sosoknya terlihat kuarahkan pistolku dan kutembak tepat di kepalanya. Direktur perusahaan yang tidak terkenal tewas seketika.
Kematiannya untuk membayar penghianatan yang ia lakukan terhadap organisasi. Di luar masih mendung. Dengan tenang kutinggalkan gedung berlantai 9.
========================================
Pengirim : Moscow Black
========================================