Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu
menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar benar bertengkar
tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar benar
bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, “Ah, belum pernah, pak,
kami saling mencintai.” Saya katakan kepada mereka, “Bertengkarlah
dahulu barulah akan kukawinkan kalian.” Persoalannya tentulah, bukan
pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi. Kemampuan
ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian
pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang “dibutuhkan” sebelum
kawin. Pertanyaannya:
“Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?”
========================================
Pengirim : Hotmian haro
========================================