20 Agustus 2001

Hari terus berdiri tegak, kaku
Diselimuti wadah angin yang terus menggetarkan apinya
Semangat yang membakar, menggerogoti sumbu jiwa kelabu
Ingin aku bersalin tubuh menghilangkan tapak sejenak

Dunia ini. Bumi tempat kita lahir dan mati
Atas jalinan kasih, birahi, amarah maupun nafsu.
Beruntung kau ditenun oleh cinta sepasang kekasih
Sedang aku ditempa oleh hasrat bejat para perusuh

Wajah ini serupa dengan pemerkosa ibuku
Dan setiap waktu ibu mengelak untuk memperhatikan wajahku
Trauma, kata orang, dan keluargaku mengutukku dibalik kedoknya
Ayah… ayah babi Dimanakah engkau ?

Aku hadir karena sosokmu yang menjijikkan,
Aku terlahir oleh kebinatanganmu, menjilati jalanmu
Aku menjerit dalam bayangmu, rupa setanmu.
Aku takkan menjadi sepertimu, aku ingin membunuhmu…

Aku tak tahu… Apakah arti doa seorang ayah?
Bagaimana sosok ayah yang bijak?
Ayah, apa kau tau aku tersayat menyandang ?anak haram??
Kau jadah.. haram jadah… aku benci ?
Aku benci Benci.

Andai kau berani dan cukup pria untuk mengakuinya
Aku tega terseret rantai ditemani teralis
Kau banci Orang paling hina di muka bumi ini
Kapan kau mau menyadarinya?

Angin malam lewat lalu beku dalam tulangku
Matahari tenggelam dan seharusnya aku sudah memaafkanmu
Tapi tidak, tidak sampai di sini
Bumi tempat kau menelurkanku, juga bumi tempat aku mengganyangmu

Aku akan membunuhmu seperti kau telah membunuh aku dan ibuku

========================================
Pengirim : erentz
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *