Wanita senja di batas jingga
Tersamar gaun hitam selingkuhan malam
Menggerutu…
Berontak…
Dan berteriak memaki,
” Jalang,aku muak gemulaimu
Aku tak butuh senyum getirmu
Kalau kau tahu,
Gaunmu tak secantik rona pipi keriputku,
kau pasti akan melaknat dirimu
Wanita senja mencibir
Mengusir selingkuhan malam
yang lunglai terhimpit malu dan dendam
Percikan amarahnya menyisakan serpihan bening air mata
Sambil berkata,
Peyot,begitupun aku
Aku muak dengan ulah genitmu
Bersolek meski sadar tak lagi cantik
Coba tanya pada kakek sungai yang tak lagi gagah
karena berbelepot kotoran
Ia kini ogah kau pandang”
Wanita senja dan selingkuhan malam saling pandang
Dengan geram yang menumpuk di ubun ubun
Namun hanya itu yang bisa mereka lakukan
tanpa bisa mencakar,tanpa bisa menendang
Hanya saling kutuk dan mncaci
Seandainya mereka sadar, mereka dalah pasangan
Mau melihat cela masing masing tanpa mengabaikan keindahan, mungkin mereka akan berdampingan tanpa perang kata

========================================
Pengirim : Ann
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *