Permukaan air yang bergolak, tidak dapat mencerminkan pemandangan
apapun di atas permukaannya. Air yang tenang ibarat sebuah kaca
cermin, tidak saja membiaskan pegunungan dan pepohonan di sekitarnya,
bahkan awan di langitpun dapat tercermin dengan demikian jelasnya.
Hati nurani manusia juga ibarat air danau. Pada saat tenang tidak
bergejolak, maka segala penglihatan dan pemahaman tentang hakekat
akan tergambar begitu jelasnya. Namun pada saat hati kita bergejolak,
akan sulit membuat perhitungan perhitungan yang rasional dalam
membuat suatu keputusan yang sesuai dengan nalar. Untuk dapat menjaga
keseimbangan dan ketenangan batin, perlu suatu kejujuran dan
keterbukaan dalam menghadapi segala hal dan melakukan pembinaan
terhadap nurani kita.
Pepatah kuno mengatakan “Dalam keadaan sukacita janganlah mengumbar
janji. Dalam keadaan emosi janganlah mengumbar amarah dan menjelek
jelekkan orang lain. Mengumbar kata kata di saat senang, sering
kelepasan perkataan yang kurang berkenan bagi orang lain. Dan
mengumbar kata kata di saat marah, juga akan kehilangan kehormatan
dan harga diri.”
Jika kita sebagai manusia dapat senantiasa menjaga ketenangan dan
keseimbangan batin kita, maka tiada hal yang menjadi berat untuk
dihadapi. Dan di saat kita menghadapi kondisi yang buruk sekalipun,
kita tetap bisa sukses.
========================================
Pengirim : Loly
========================================