Wet Towel

Dec 9, 2004

. . .

Sepertinya raja siang ogah muncul hari ini, awan hitam tampak menutupi bumi, hembusan angin dingin menusuk tulang dua orang insan yang sedang dilanda asmara. Waktu itu Frans laki laki yang begitu Velia cintai dan sayangi sedang membujuk abis abisan Velia untuk diajak pergi ke suatu tempat, di mana tempat itu sepi, nggak ada makhluk lain selain semut semut kecil dan nyamuk nyamuk nakal yang bersembunyi di istananya.
Frans begitu antusias sekali mengajak Velia ke tempat itu.
Sesaat Velia heran mengapa Frans begitu ingin mengajaknya ke tempat itu padahal saat itu alam sedang murka, hujan deras, kilat yang memekakkan telinga tengah menyambar pucuk daun kelapa dan menara menara gedung yang tinggi.

�Ya sudah, ayo kita naik becak saja�, ajak Frans dengan sedikit memaksa.
Akhirnya mereka sampai ke tempat itu walaupun dalam keadaan basah kuyup, kelihatannya Velia begitu kedinginan.

�Ini handuknya Vel, kamu pasti kedinginan�.

�Makasih Frans�.
Masih ingat Velia dengan handuk itu. Handuk yang berwarna merah, tebal dan sangat lebar. Velia menyelimuti badannya dengan handuk itu. Di sampingnya Frans terlihat tengah menanggalkan baju dan celananya yang basah. Tak sempat kering badan Velia, tiba tiba Frans dengan tubuh telanjangnya menghampiri Velia. Dengan begitu bernafsu, satu persatu kancing baju Velia dibukanya, gadis yang saat itu hanya terdiam membisu, terlihat ketakutan dan kaget tidak bisa berbuat apa apa.

�Apa yang akan terjadi pada kami, Ya Alloh…….�, sahut Velia dalam hati.
Velia tidak tahu apa yang akan Frans lakukan padanya, dan ternyata….

. . .

�Frans………�
�Mengapa hal ini bisa terjadi, Frans , aku takut�.
Saat mereka sadar, mereka berpelukan erat menyesali apa yang telah terjadi.

�Aku takut Frans, aku telah memberikan apa yang seharusnya tidak aku berikan padamu, aku takut kamu akan meninggalkanku setelah kamu mendapatkan apa yang seharusnya tidak kamu dapatkan�, isak Velia.

�Tidak Vel, aku nggak akan pernah meninggalkan kamu, apalagi menyakiti kamu, aku sayang kamu Vel, selamanya aku sayang kamu walau apapun yang terjadi, apalagi setelah apa yang telah kita lakukan ini, aku nggak akan tega menyakiti kamu sayang, aku nggak akan meninggalkan kamu yang telah memberikanku cinta dan kasih sayang sejauh ini, aku pasti akan membahagiakanmu, percayalah sayang�.

Itulah janji Frans pada Velia yang sampai detik ini masih melekat diingatan Velia dan Velia tidak akan melupakan janji Frans ini. Tak terasa air mata membasahi pipi Velia dan dengan lembutnya Frans menghapus air mata Velia, membelai rambutnya yang basah dan mencium keningnya dengan penuh kasih sayang. Janji Frans telah membuat Velia merasa tenang dan bahagia, dan saat itu sepertinya Velia tidak ingin jauh dari Frans.

Hari demi hari berlalu, tapi ternyata Velia masih merasa ketakutan dan begitu takut kehilangan Frans. Tak henti hentinya Velia menangis memohon kepada Nya agar apa yang Frans janjikan adalah benar, Amiin.
Baru saja Velia mengusap wajahnya,

�Tok…..tok……tok�
�Hallo sayang, masuk yuk�
�Velia, aku punya satu permintaan…….�
�Permintaan apa Frans, apa aku harus pake kerudung, atau…….�, tak sempat Velia meneruskan kata katanya, Frans memotong………

�Kita putus�.

�Apa ……… ?�, Velia heran dan kaget karena sedikitpun Velia tak pernah mengira Frans akan mengucapkan kata itu. Ternyata janji Frans berjalan hanya dua hari semenjak Frans mengucapkannya di tempat itu.

�Aku mohon Frans, jangan tinggalkan aku, aku takut�, Frans tidak menghiraukan permohonan Velia. Air mata Velia tidak bisa merubah keputusannya. Berkali kali velia memohon, tapi tidak berhasil. Begitu angkuhnya Frans saat itu. Sampai akhirnya Velia menyerah, Velia menerima keputusan Frans walaupun hatinya sangat terpukul.

Dengan hati terluka, Velia coba menjalani hidupnya sendiri. Rintangan dan masalah dia hadapi walaupun masih terasa berat. Tapi ternyata Velia tidak bisa menerima semua ini, dia tidak kuat menanggung beban ini sendirian, dia lemah dan tak berdaya. Dia sangat membutuhkan Frans saat ini, dia membutuhkan Frans terlebih lebih untuk menutupi aibnya.
Velia mencoba bicara kembali pada Frans.

�Frans…. aku nggak bisa lepas dari kamu, apa kamu nggak merasa bertanggungjawab, please aku mohon kembalilah lagi kepadaku Frans�, tanpa menghiraukan harga dirinya Velia memelas pada Frans.
�Tidak Vel, aku harus meninggalkanmu, aku nggak bisa bareng sama kamu lagi.�
�Tapi Frans,….. bagaimana dengan kepedihanku, bagaimana dengan aibku, Frans�, dengan berlinang air mata Velia memeluk Frans, tapi Frans menolaknya. Sakit rasanya hati Velia di perlakukan seperti itu, seumur hidup baru pertama kali ia dicampakkan seorang lelaki.
�Frans aku tahu kamu menyukai bahkan mencintai cewek lain, tanpa melihatpun aku tahu, benar kan Frans ?�
�Benar Vel, aku memang menyukai dia�, dengan polosnya Frans mengakuinya.
�Jadi selama ini kamu jadikan aku perhiasan saja, kamu jadikan mainan yang dimuliakan, disanjung sanjung selagi kamu suka, senang dan membuangnya ketika aku sudah rusak, setelah hilang cahayanya, kabur sarinya dan kamu menukarnya dengan yang lain jika kamu sudah tidak menginginkannya lagi, begitu Frans……., memang aku akui aku masih banyak kekurangannya. Pergilah…… kejar dia, dia bersih dan suci, tidak seperti aku yang kotor, hina, dan rusak. Tapi ingat Frans, kamulah yang telah mengotoriku, telah menghinaku, dan membuat aku rusak�, Frans tidak menanggapi sedikitpun, entahlah laki laki macam apa dia.

. . .
Berhari hari, berminggu minggu, berbulan bulan Velia jalani hidupnya sendiri. Velia melangkah dalam duri yang sekali dia menoleh ke belakang, hatinya tergores dan terluka. Dia hanya bisa menangis dan berdoa.
�Ya Alloh, aku memang berdosa padaMu, maafkanlah hambamu ini, Ya Alloh mudah mudahan cobaan yang Engkau berikan padaku sebagai jalan menuju kebahagiaanku dan jika cobaan ini adalah sebagai balasan atas perbuatanku, aku terima. Ya Alloh aku mohon kembalikanlah dia untukku�.

Tidak lama, doa Velia didengar Tuhan. Di hari selasa yang cerah, Frans datang ke hadapan Velia dengan segudang cinta dan kesungguhannya.
�Maafkan aku Velia, yang telah menyia nyiakan cinta dan kasih sayangmu. Aku akan kembali padamu�. Frans genggam tangan Velia, perlahan Frans membelai rambut Velia dan kecupan mesra mendarat di bibir Velia yang tipis dan merah. Betapa mesranya pasangan itu walaupun sempat terpisah. Kembali Velia menjalani hidupnya bersama dengan belahan jiwa dan tambatan hatinya. Keceriaanpun kembali mewarnai hidupnya.
Tapi sayang…. kebahagiaan itu hanya berjalan sesaat.
Harapan Velia bisa mengobati luka dihatinya setelah Frans kembali ternyata sia sia. Velia hanya bisa nurut, ngalah dan terlebih lagi yang bikin Velia sakit adalah karena Cuma bisa denger apa kata orang tentang kedekatan Frans dengan cewek lain.
�Permainan apa sih ini Frans ?, kamu kembali hanya untuk memberi kebohongan dan memberikan kebahagiaan semu padaku, apa arti semua ini Frans ?�.
�Velia, dari dulu aku kan sudah bilang kalau aku ini nggak bisa dengan kamu lagi, aku ingin lepas dari kamu……�.
�Karena dia kan ?, karena cewek itu kan ?, kamu egois Frans, kamu pengecut�, tak tertahankan lagi emosi Velia waktu itu.
�Terserah apa katamu Vel, tapi kamu perlu tahu kalau aku nggak sayang lagi sama kamu …..�.
�Benarkah Frans, kamu sudah lupakan cinta kita, kamu sudah lupakan kasih sayang kita ? …….. kamu kejam Frans�, terhentak Velia mendengar segala yang diucapkan Frans. Ingin sekali Velia membunuh Frans waktu itu, walaupun itu hal yang mustahil. Velia tidak tahu setan apa yang telah merasuki pikiran Frans sehingga Frans tega mengucapkan kata yang sangat menyakitkan Velia.
�Teganya kamu Frans…..�, hati Velia berkata lirih.

. . .
Semakin hari hidup Velia semakin tidak karuan. Luka yang Frans buat telah membelenggu hidupnya dan menjadi penyebab segala kehancuran Velia. Velia nggak tahu kepada siapa dia harus mengadu, karena bagi dirinya menceritakan apa yang pernah ia lakukan dengan Frans kepada orang lain adalah sesuatu yang tabu. Velia nggak tahu apakah lelaki yang bernama Frans, yang ingin disebut lelaki sejati itu bisa bertanggungjawab ?. semua orang pasti bilang kalau Frans adalah lelaki sejati, tapi bagi Velia tidak demikian. Velia ragu apakah Frans bisa disebut lelaki kalau dia tega menyakiti wanita yang tidak berdaya.
Sekarang nggak ada lagi Velia yang ceria, Velia yang manis, dan Velia yang bersemangat, yang ada kini hanyalah Velia yang murung, Velia yang liar, dan Velia yang hancur.
�Sampai hati kau berbuat seperti itu kepadaku Frans �.
Malam sudah larut, jarum jam menunjukkan waktu sudah jam 01.00, Velia sedang ditemani oleh malam yang sepi dan dingin. Sesekali terdengar lolongan anjing dan suara jengkrik. Velia merebahkan tubuhnya, pikirannya tidak ada dikamarnya, melayang jauh…..jauh sekali sejauh dirinya ingin pergi meninggalkan beban yang kini menggantung di jiwanya. Yang ada dibenaknya hanyalah bayangan Frans.
Velia bangun melangkahkan kakinya ke belakang untuk mengambil air wudlu. Dia berharap shalat malam dan do�anya bisa mengurangi beban dihatinya.
Tak henti hentinya Velia berdo�a :
�Ya Alloh, ….. mengapa bayangan Frans selalu menghantui pikiranku, seandainya dia bukan milikku bantulah aku untuk melupakannya dan untuk tidak membencinya, tapi kalau seandainya dia milikku berilah aku ketabahan untuk menjalani keputusannya dan berilah ketabahan dalam menerima segala perlakuannya yang menyakitkan padaku, kembalikanlah dia ke pelukanku …… God save me………..�.
Tiba tiba terdengar suara pintu kamar diketuk.
�Siapa ?�
�Papa Vel…. kamu belum tidur ?�
�Belum Pa, masuk aja nggak dikunci kok �
�Kenapa belum tidur sayang, ini kan sudah larut�
�Sebentar lagi kan Velia mau ebtanas, jadi Velia harus belajar iya kan Pa,..?�
�Betul, tapi apa bener kamu lagi belajar, itu kenapa mata kamu merah bengkak, kamu abis nangis ?�
�Nggak kok Pa, kebanyakan baca mungkin..�
�Jangan bohongi Papa Vel, papa tahu kamu lagi banyak pikiran�

Dengan tingkahnya yang kaku, Velia kaget. Ternyata Papa tahu kalau Velia punya masalah.

�Kamu mau cerita ke Papa kan �, sambil membelai rambut Velia, papanya mencoba menerka apa yang sedang dipikirkan Velia.
�Vel….akhir akhir ini Papa lihat kamu sering melamun, Mama bilang kamu susah makan, terus kalau malam hari Papa sering denger kamu nangis, ada apa Vel ?�
�Pa, apa bener wanita itu seperti uang kertas ?�
�Maksud kamu…..?�, Papanya keheranan
�maksud Vel, kalau uang kertas itu masih bagus banyak orang yang ingin memilikinya, tapi kalau uang itu telah banyak digunain inilah itulah bakalan kusut, kotor bahkan sobek sehingga orang enggan memilikinya dan pada akhirnya akan menukarnya dengan yang baru, benarkah Pa….?�
�Lho kok kamu ngomong kayak gitu, emangnya…….�
�Nggak Pa….. Papa jangan kuatir, Velia bisa jaga diri kok�
sepertinya Velia mulai ketakutan kalau Papanya tahu apa yang telah terjadi pada dirinya.
�Pa….. Velia Cuma takut kalau Velia akan bernasib seperti itu�
�Sudahlah Vel, kamu jangan berpikiran yang engga engga. Lebih baik sekarang kamu pikirkan masa depanmu. Oh iya….gimana rencana masuk ke kebidanannya, jadi kan ?�
Terkejut Velia ketika ditanya tentang hal itu, karena Velia sama sekali nggak siap fisik maupun mental kalau keadaannya masih seperti ini. Sebenarnya Velia nggak mau membuat orang tuanya kecewa, tapi kalau seandainya ia masuk ke kebidanan, luka yang Velia derita akan semakin terasa pedih, karena Franslah yang mengajurkan Velia untuk melanjutkan sekolah ke kebidanan sedangkan sekarang orang yang memberikan semangat, motivasi, dan dukungan telah pergi dan menyakiti.
�Maafkan Velia Pa…., Velia nggak bisa membahagiakan Mama dan Papa�, sambil memeluk erat papanya Velia menangis tersedu sedu..
�Maksud kamu apa Vel�
�Pa…Velia nggak bisa mewujudkan impian Mama dan Papa untuk menjadi bidan maafkan Velia Pa.. �
�Tapi mengapa Vel, dulu kamu yang bersikeras ingin menjadi seorang bidan dan sekarang….. �
�Memang Velia ingin menjadi bidan Pa, tapi mungkin nggak sekarang. Velia ingin menjadi seorang bidan tanpa dorongan orang yang telah menyakiti Velis�, tak sadar Velia mengatakan semua itu.
�Siapa yang menyakitimu Ve ?�
�Oh..ng…nggak kok Pa, yang jelas untuk saat ini Velia nggak bisa konsen buat belajar. Sekarang Velia istirahat dulu insyaalloh tahun depan Velia mulai kembali�
�Tapi Papa nggak setuju Vel….�, dengan wajah memerah Papa Velia sedikit marah, rupanya dia kecewa akan keputusan Velia.
�Velia pokoknya kamu harus belajar, minimal kursus komputer atau bahasa Inggris. Mau kan ?�
�Iya Pa…�
�Sudahlah Vel, sekarang kamu tidur. Jangan lupa berdo�a �

Sesaat papa Velia kembali ke kamar tidurnya, namun Velia masih termenung dan kembali hanyut dalam lamunannya.
�Frans aku sangat membutuhkanmu, aku rindu belaian lembutmu, kapan kamu akan kembali. Frans sesakit apapun hatiku olehmu aku akan tetap menyayangi dan merindukanmu kembali. Kuucapkan dari jauh selamat tidur Frans�.

. . .

Malam yang dingin……tiba tiba Velia ingat dengan segala apa yang pernah ia lakukan dengan Frans. Tak terasa air mata membasahi pipinya. Terbayang ketika itu 7 Agustus 1997 Frans mengatakan cinta padanya, hari berganti hari ia lalui dengan sentuhan cita dan kasih sayang dari Frans. Velia sangat mencintai dan menyayangi Frans sampai kapanpun.

. . .

Sayang…..sebenarnya aku masih sangat sayang dan selalu sayang sama kamu. Maafkan aku kalau dulu harus mengambil keputusan yang berat ini. Karena keputusan ini dulu menurutku adalah jalan yang terbaik.
Sebenarnya hatiku nggak tega melihat kamu menderita,
Sebenarnya hatiku nggak rela melepaskan kamu.
Aku tahu cinta dan kasih sayangmu amatlah besar.
Aku juga rasakan cinta dan kasih sayangmu saat ini amat sangat besar.

Sekarang kamu tahu Vel apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku memutuskan hubungan kita. Sekarang aku ingin memperbaikinya, aku ingin menebus dosaku Vel. Maafkan aku kalau aku terlambat.
Aku tahu kalau aku harus berjuang amat sangat keras jika ingin kembali mendapatkanmu. Aku tahu nanti pasti akan banyak menghadapi masalah demi masalah yang sangat berat, tapi aku yakin kita, aku dan kamu pasti bisa menghadapinya, karena aku yakin kalau kita benar benar berani memperjuangkan sesuatu, Tuhan pasti menghargai perjuangan kita.

KECUALI……..kamu memang tidak bisa memaafkan aku Vel,
KECUALI……..kamu sudah mendapatkan tambatan hatimu
KECUALI……..tempatku sudah ada yang menduduki.
KECUALI……..kamu tidak mencintai dan menyayangi aku lagi Vel …..

Tapi aku berani meyakinkan diriku bahwa kamu masih selalu mencintai dan menyayangi aku, kamu masih mengharapkan aku kembali dan memaafkan aku dan aku percaya dan yakin akan hal itu.

Maafkan aku Vel……..
Maafkan aku telah menyakiti hati kamu,
Maafkan aku telah berdosa padamu,
Maafkan aku telah membebani pikiran kamu,
Maafkan aku telah membuat semuanya kacau,
Maafkan aku Vel……..

Kalau memang kamu mau memperjuangkan cinta kita, makasih Vel telah tidak menyia nyiakan kesempatan ini. Kita akan berjuang bersama……kita akan menghadapi semua rintangan bersama.

Karena kau cintaku…..
Maka hati ini tetap menjalani
Cintaku…
Karena kau cintaku…..
Maka diri ini menjadi milikmu
Akan kuserahkan seluruh hidupku

Selama kita mau,
Kita trus bersama…..
Cinta akan selamanya membawa diriku kepadamu
Yakinkan dirimu tuk bersama diriku kan meraih cita cita kita nanti.

Biarlah sang waktu menjaga cinta kita
Aku kan slalu setia hingga saatnya tiba
Perpisahan ini hanya �tuk sementara
Sabarlah menanti.

Seandainya kau ada disini denganku, mungkin ku tak sendiri
Bayanganmu yang selalu menemaniku, hiasi malam sepiku
Kuingin bersama dirimu

Aku tak akan pernah berpaling darimu
Walau kini kau jauh dariku
Kan slalu kunanti karena aku sayang kamu

Hati ini akan selalu memanggil namamu, dengarlah dengan hatimu
Ku berjanji hanyalah untukmu cintaku, takkan pernah ada yang lain
Aku akan selalu menantimu……..

Velia…..aku sayang kamu…………

========================================
Pengirim : dhany ramdhany
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *