Bukan rahasia,
permata kembar sejoli berpasang. Merangkak berlayar di samodra kebebasan. Bercumbu di genangan caci maki para pemangkat adat, pemuka agama dan penggagas moral. Di waktunya, mereka kesah di hari yang basah, hendak bersumpah mendamprat Zinah yang terapung di gelombang 7 purnama, mendampa 7 bulan jatuh di pangkuannya. Namun, waktu itu telah di bawa mimpi pergi ke timur. Berhadapan dengan caci maki ayat ayat menghujam di relung cinta terdalam tak terpendam.

Bukan rahasia,
cahya matanya jatuh di lumpur, lekat dilengket berdegil. Dengan tongkat angannya menggiring peradapan. Di lehernya ada pelukan perjanjian tak bernama, berkelas ekonomi ingin melaju pergi menjamu masa depan yang telah tercecer di halte. Usang gerang wajahnya mendekas dilindas laju kereta.

Bukan rahasia,
cumbunya selalu berkunjung di halte, tempat ceceran masa depannya.

Sankt Augustin, 141204

========================================
Pengirim : Gendhotwukir
========================================

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *